KUMPUL SAMA KEBO
Hallo!!! Halllo!!! Oh, huruf ‘L’ dalam ‘HALLLO’ yang
kedua kebanyakan satu (pemborosan huruf). Harusnya dua aja sudah cukup. Seperti
iklan KB, dua anak cukup. Sebenarnya kalau mau punya anak berapa aja, ya,
terserah kalian, bebas. Yang penting kalian sudah menikah, nggak kumpul sama
kebo.
Kenapa
harus kumpul sama kebo, kalau bisa kumpul sama manusia? Ya, mungkin kamu udah
bosan kumpul-kumpul sama manusia, terus kamu mau bikin yang anti mainstream.
Jadi kamu memilih kumpul sama kebo. Dan pada ahirnya kamu jatuh cinta sama
kebo, terus kamu pacaran dengannya.
Pada
suatu ketika, karena suasana yang mendukung, hujan yang lebat, petir
menyambar-nyambar, angin yang berhembus mesra (kayak lagunya letto), mati lampu
pula, kamu lagi kumpul, nih, sama kebo, nah, terjadilah itu. Itu apa? Ya, itu
pokoknya. Pikir aja sendiri (logat cewek lagi PMS)!
Setelah
beberapa bulan kemudian, dengan melalui beberapa tes (seperti psikotes, tes
kesehatan, tes wawancara, tes tertulis, tes-tesan air mata, dan tes-tes yang
lain), ternyata si Kebo diketahui hamil. Horeee!!! Lho, kok, girang? Aduh,
salah ekspresi. ‘Hore’ yang tadi, nggak jadi, aku coret aja. Horeee!!! Udah. Maaf, ya! Orang salah
ekspresi, kan, bisa aja, itu nggak sengaja. Lanjut ya! Terus ahirnya si Kebo
menuntut kamu untuk menikahinya. APA? Menikah sama kebo? Yang benar saja? Kamu
itu manusia, masa mau nikah sama kebo. Lagi pula kamu belum selesai kuliah. Mau
dikasih makan apa nanti anak kebonya. Rumput? Iya, benar. Kamu pun menolak
menikahi kebo yang sudah terlanjur hamil di luar kandang.
Karena
kamu menolak untuk menikah, ayah kebo pun marah. Dia melaporkan kamu ke kantor
polisi terdekat dengan tuduhan melecehkan kaum kebo. Kamu pun harus pindah
kos-kosan yang pintunya terbuat dari besi, tanpa harus bayar uang kos, dapat
makan gratis pula. Walaupun begitu, pasti kamu tidak bahagia, stres malahan. Apalagi
kamu tidak bisa melanjutkan kuliah yang sebenarnya tinggal skripsi saja. Masa
depan yang sudah kamu cita-cita kan sejak lama harus hancur begitu saja. Kemudian
kamu menjadi gila yang disebabkan galau berat. Jadilah kamu gila galau. Kamu
pun harus pindah kos-kosan lagi ke rumah sakit jawa, eh, sakit jiwa maksudnya.
Saran
saya, kalau sudah terlanjur ada kejadian si Kebo hamil di luar kandang, ya, kamu
harus tanggung jawab dong, dari pada kamu pindah kos. Tapi hal itu bisa
diantisisapi, antisipasi maksudnya. Caranya, ya, dengan kamu tidak kumpul sama
kebo. Kamu kan bisa kumpul sama manusia. Kamu bisa kumpul untuk diskusi yang
lebih bermanfaat. Misalnya ngerjain PR, ngerjain tugas kuliah, ngerjain teman,
ngerjain guru, ngerjain dosen. Eh, ngerjain teman, ngerjain guru, ngerjain
dosen, itu kayaknya salah ketik, deh! Aku coret lagi, ya! ngerjain teman,
ngerjain guru, ngerjain dosen.
Itu
tadi, di atas, sebenarnya aku nulis apaan, ya? Kok, nggak jelas gitu. Yah,
kadang jari-jemariku mengetik semaunya sendiri. Jadi, saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya! Cerita tadi hanya fiktif belakang. Apa bila ada kesamaan
nama, tokoh, dan yang lainnya mohon maaf. Sekian dari saya. Selamat tidur, yang
mau tidur. Selamat bangun, yang baru bangun tidur. Dan selamat membangun, bagi
yang sedang membangun cinta. Hahahahaha… Opo sih???? Ra jelas banget
kie!?!??!?!?!? Sampai jumpa lagi! Nice to meet you!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar