KUMPUL SAMA KEBO - tidur di hutan

[Masih anget][6]

ok
artikel
makanan
olahraga
video
wisata

KUMPUL SAMA KEBO



Hallo!!! Halllo!!! Oh, huruf ‘L’ dalam ‘HALLLO’ yang kedua kebanyakan satu (pemborosan huruf). Harusnya dua aja sudah cukup. Seperti iklan KB, dua anak cukup. Sebenarnya kalau mau punya anak berapa aja, ya, terserah kalian, bebas. Yang penting kalian sudah menikah, nggak kumpul sama kebo.



Kenapa harus kumpul sama kebo, kalau bisa kumpul sama manusia? Ya, mungkin kamu udah bosan kumpul-kumpul sama manusia, terus kamu mau bikin yang anti mainstream. Jadi kamu memilih kumpul sama kebo. Dan pada ahirnya kamu jatuh cinta sama kebo, terus kamu pacaran dengannya.


Pada suatu ketika, karena suasana yang mendukung, hujan yang lebat, petir menyambar-nyambar, angin yang berhembus mesra (kayak lagunya letto), mati lampu pula, kamu lagi kumpul, nih, sama kebo, nah, terjadilah itu. Itu apa? Ya, itu pokoknya. Pikir aja sendiri (logat cewek lagi PMS)!
  
Setelah beberapa bulan kemudian, dengan melalui beberapa tes (seperti psikotes, tes kesehatan, tes wawancara, tes tertulis, tes-tesan air mata, dan tes-tes yang lain), ternyata si Kebo diketahui hamil. Horeee!!! Lho, kok, girang? Aduh, salah ekspresi. ‘Hore’ yang tadi, nggak jadi, aku coret aja. Horeee!!! Udah. Maaf, ya! Orang salah ekspresi, kan, bisa aja, itu nggak sengaja. Lanjut ya! Terus ahirnya si Kebo menuntut kamu untuk menikahinya. APA? Menikah sama kebo? Yang benar saja? Kamu itu manusia, masa mau nikah sama kebo. Lagi pula kamu belum selesai kuliah. Mau dikasih makan apa nanti anak kebonya. Rumput? Iya, benar. Kamu pun menolak menikahi kebo yang sudah terlanjur hamil di luar kandang.
 
Karena kamu menolak untuk menikah, ayah kebo pun marah. Dia melaporkan kamu ke kantor polisi terdekat dengan tuduhan melecehkan kaum kebo. Kamu pun harus pindah kos-kosan yang pintunya terbuat dari besi, tanpa harus bayar uang kos, dapat makan gratis pula. Walaupun begitu, pasti kamu tidak bahagia, stres malahan. Apalagi kamu tidak bisa melanjutkan kuliah yang sebenarnya tinggal skripsi saja. Masa depan yang sudah kamu cita-cita kan sejak lama harus hancur begitu saja. Kemudian kamu menjadi gila yang disebabkan galau berat. Jadilah kamu gila galau. Kamu pun harus pindah kos-kosan lagi ke rumah sakit jawa, eh, sakit jiwa maksudnya.


Saran saya, kalau sudah terlanjur ada kejadian si Kebo hamil di luar kandang, ya, kamu harus tanggung jawab dong, dari pada kamu pindah kos. Tapi hal itu bisa diantisisapi, antisipasi maksudnya. Caranya, ya, dengan kamu tidak kumpul sama kebo. Kamu kan bisa kumpul sama manusia. Kamu bisa kumpul untuk diskusi yang lebih bermanfaat. Misalnya ngerjain PR, ngerjain tugas kuliah, ngerjain teman, ngerjain guru, ngerjain dosen. Eh, ngerjain teman, ngerjain guru, ngerjain dosen, itu kayaknya salah ketik, deh! Aku coret lagi, ya! ngerjain teman, ngerjain guru, ngerjain dosen.


Itu tadi, di atas, sebenarnya aku nulis apaan, ya? Kok, nggak jelas gitu. Yah, kadang jari-jemariku mengetik semaunya sendiri. Jadi, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya! Cerita tadi hanya fiktif belakang. Apa bila ada kesamaan nama, tokoh, dan yang lainnya mohon maaf. Sekian dari saya. Selamat tidur, yang mau tidur. Selamat bangun, yang baru bangun tidur. Dan selamat membangun, bagi yang sedang membangun cinta. Hahahahaha… Opo sih???? Ra jelas banget kie!?!??!?!?!? Sampai jumpa lagi! Nice to meet you!

Tidur di Hutan by syaiful kharis

Yang penting swasembada. Katakan WOW!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Start typing and press Enter to search