NGOMONG SAMA TEMBOK
Ahayyyyy…..
Jumpa lagi kita bersama mas POLO dalam acara tidur di hutan. Udah cukup lama juga ya, nggak posting. Bagi yang belum
tahu, blog ini tuh nggak bermutu abis, isinya itu…. Ya ampun, nggak jelas
bingit deh (logat alay 2015)! Kelues (kali) ini mau mbahas apa ya, mas bro dan
mbak bra? Ada usul? Kalau ada usul atau keluh kesah atau gundah gulanah,
silahkan aja komen di kolom komen yang telah disediakan oleh pihak kami (di
bawah postingan).
Oke,
baikalah, kayaknya aku punya ide. Kelues ini aku akan membahas ‘ngomong sama
tembok’. Gimana? Setuju nggak coy???? APA? Kalian nggak setuju kalau aku mau
bahas ‘ngomong sama tembok’? Baiklah, kalau kalian nggak setuju nggak apa-apa,
aku mau ngomong sama tembok aja.
Polo : Hai tembok! Kamu lagi apa?
Tembok : (si Tembok diem aja, nggak jawab.
Nggak punya kuping kali ya!)
Polo : Mbok…. mbok… Kamu kok diem
aja sih? Kamu lagi PMS ya? Kalau kamu lagi PMS, aku beliin softek mau nggak?
Tembok : (si Tembok masih nggak menjawab.
Kayaknya dia benar-benar lagi PMS)
Polo : Ya, udah. Aku pergi ke warung
dulu ya! Mau beli softek buat kamu.
Tembok : (si Tembok masih diem aja, tanpa
menghiraukan kata-kata si polo)
Si
polo berkata dalam hati “Tembok kok dari tadi diem aja ya? Jangan-jangan dia
mati! Ah, aku nggak boleh berfikiran seperti itu. Tembok kan emang suka gitu,
diem-diem nggak jelas. Mungkin dia benar-benar lagi PMS berat. Sebaiknya aku
segera pergi ke warung untuk membeli softek buat si Tembok biar dia senang,”
Kemudian
tanpa berfikir panjang lagi, si polo pun langsung bergegas menuju warung untuk
membeli softek. Sesampainya di warung, polo bertemu dengan emak-emak pemilik
warung. Sepertinya emak-emak ini sudah nggak muda lagi. Namanya juga emak-emak,
kalau masih muda namanya, ya, embak-embak. Sepertinya itu nggak penting. Si
polo pun mulai mengungkapkan isi hatinya dan tujuannya pergi ke warung itu.
polo : Buk! Softek ada nggak ya? Aku
mau beli, nih!
Ibu
warung : Ada mas. Si mas kok mau beli
softek? Lagi dapet ya mas? (tanya ibu warung penasaran)
polo : Dapet apa ya buk?
Ibu
warung : Itu lhoo, dapet EM. Ah, si
mas-nya, pura-pura nggak tahu.
polo : Oh, iya iya, kemarin sih,
dapat ember hadiah beli sabun.
Ibu
warung : Mas! Mau softek yang ada
sayapnya atau yang biasa aja.
polo : Oh, ada dua jenis ya! Kalau
yang ada sayapnya itu kelebihannya apa ya buk?
Ibu
warung : Kalau softek yang ada
sayapnya itu bisa terbang, mas, kayak burung.
polo : Oh gitu. Kalau softek yang
biasa aja?
Ibu
warung : Kalau yang biasa itu nggak
bisa terbang, karena nggak punya sayap.
polo : Kasihan ya, softek yang nggak
punya sayap, dia nggak bisa terbang.
Ibu
warung : Jadi mau beli yang mana,
mas? Yang ada sayapnya atau yang biasa aja.
polo : Kayaknya bagusan yang ada
sayapnya. Aku beli softek yang ada sayapnya buk!
Ibu
warung : Iya mas, bagus yang ada sayapnya.
Saya juga pake yang itu, soalnya bisa terbang. Ini mas softek yang ada
sayapnya.
Setelah
membeli dan membayar softek bersayap, polo kembali menemui si Tembok.
polo : Mbok, ini aku beliin softek
bersayap buat kamu yang lagi PMS.
Tembok : (Tembok masih diem aja. Nggak
bergerak dan nggak ngomong sama sekali. Aneh banget itu tembok. Kok dia betah
begitu terus, ya?)
polo : Tembok! Dari tadi kok diem
terus sih? Aku udah beliin softek bersayap yang bisa terbang lho. Ini buat
kamu! (kata polo sambil menyodorkan softek bersayap pada tembok).
Tembok : (Tembok tetap diam)
polo : Ya, udah. Ini softeknya aku
taruh di sini ya. Kalau mau di pake, pake aja, nggak usah malu-malu. Ini softek
bersayap lho, bisa terbang. Kalau gitu aku tinggak dulu ya, Mbok! Softeknya
dipake lho. Daadaa Tembok!!!
Kemudian
polo pergi meninggalkan tembok yang dari tadi diem aja.
Huahahahahhahahaha….
Itu tadi aku lagi nggapain ya? Aneh banget! Tembok diajak ngobrol, di beliin
softek lagi. Aku lagi ngebayangin ada tembok pake softek yang ada sayapnya! Kok
jadinya aneh ya! Coba deh kalian ikut ngebayangin juga! Gratis kok!
Ngobrol
sama tembok itu memang aneh. Tapi menurutku ada yang lebih aneh lagi, yaitu
orang yang menyuruh orang lain untuk ngomong sama tembok. Kalau Anda menemui
orang yang seperti itu, sabaiknya Anda menyuruh dia untuk kasih contoh
bagaimana cara ngomong sama tembok. Kalau dia benar-benar memberi contoh cara
ngomong sama tembok, Anda segera kumpulkan sebanyak-banyaknya orang untuk
melihat orang lagi ngomong sama tembok. Selanjutnya Anda bisa ngomong sama
orang-orang, kalau orang yang lagi ngomong sama tembok ini habis diputus sama
pacarnya, dan terkena gangguan jiwa atau sakit jawa, eh, sakit jiwa deng. Terus
kamu bisa minta santunan seiklasnya pada orang-orang, agar orang yang lagi
ngomong sama tembok bisa dibawa ke rumah sakit jiwa. Kalau uang dari
orang-orang sudah terkumpul, kamu bisa pergi dengan alasan mau menghubungi RSJ
terdekat dengan membawa uang dari orang-orang tadi. Setelah beberapa waktu
memberi contoh cara ngomong sama tembok, temanmu itu akan tersadar dan
disampingnya sudah banyak orang-orang memandanginya dengan tatapan nestapa.
Temanmu itu ahirnya malu dan sudah kapok menyuruh orang lain untuk ngomong sama
tembok. Karena ngomong sama tembok emang nggak enak. Nggak percaya? Coba deh
praktek sekarang juga. Menurutku, dari pada ngomong sama tembok, lebih baik
ngomong sama tiang listrik. Nah, yang ini goblog abis!!!
Itu
lah tadi tentang ‘ngomong sama tembok’ yang di bahas oleh salah satu dokter
rumah sakit jawa yang bernama POLO. Follo juga twitter polo di @polo_plo.
Kiranya itu saja pada kesempatan posting kali ini mengenai ‘ngomong sama
tembok’, ada kurang lebihnya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kalau ada waktu
kita bahas lebih mendalam tentang ‘ngomong sama tembok’. Sekian, see you next
time! Selamat tidur di hutan! Muachhhhhhhhh……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar