BALADA POLISI TIDUR
Eh, kamu! Jumpa lagi kita. Jumpa lagi dengan mas
POLO dalam acara tidur di hutan. Yuk tidur yuk…. Zzzzzzzzzzzz.
Mengapa ya orang sering kelues (kali) menggambarkan
orang tidur dalam bentuk huruf dengan ‘Zzzzzzzzzz’ atau ‘ZZZZZZZZZZ’ atau lagi
‘zzzzzzzzzzz’? (setelah beberapa saat menulis kalimat barusan aku lagi mikir,
“menggambarkan orang tidur dalam bentuk huruf”?!?!??!!??! Kalau ngambar ya ngambar,
kalau huruf namanya ya nulis. Aku baru menyadari kalau menggambar sama menulis
tidak bisa di satukan. Seperti air dan minyak. Seperti juga cinta kita yang
telah layu tertiup hembusan angin yang membawa ke jurang yang amat dalam.
Huahahahahahahha…. Opo kui? (yang ini error)
Kira-kira kenapa itu kenapa ya? Mungkin itu
maksudnya bunyi orang ngorok kali ya? Tapi sejak kapan ada bunyi ngorok
‘zzzzzzzzzzz’, itu aneh banget. Orang kalau ngorok kan bunyinya: “Ngrookkkk….
ngroook…” kira-kira seperti itu lah bunyi orang ngorok. Ya, mirip-mirip lah
sama bunyi gergraji.
Menurutku, pemakaian kata ‘zzzzzzzzzzz’ itu kurang
cocok untuk menggambarkan orang yang sedang tidur. Kata ‘zzzzzzzzzzzz’ itu lebih
cocok untuk menggambarkan kelincahan. Misalnya: “ Wah, motormu lincah sekali
ya! Bisa belok-belok dengan zzzzzzzzzzzzzz,” Nah, kalimat itu kayaknya lebih
pas dan lebih cocok. Semakin banyak huruf ‘Z’ itu menandakan semakin lincah.
Jadi kalau lincah sekali itu jadinya: zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz(dst).
Nah, sebaiknya sebelum tidur ada baiknya kalau kita
baca doa, biar tidurnya nanti mimpi indah. Iya, mimpi sama si Indah, walaupun
si Indah tidak mimpiin kita. Aku punya saran nih buat teman-teman yang hobi
banget sama yang namanya tidur. Sebaiknya kalian jangan pernah tidur di jalan.
Karena apa? Karena eh karena tidur di jalan itu bisa membahayakan diri sendiri
dan orang lain. Tapi jika kamu seorang polisi yang tugasnya tidur di jalan, itu
nggak apa-apa. Karena itu merupakan tugas dan kewajibanmu menjadi polisi tidur.
Sebagai polisi tidur, kamu nggak boleh mengeluh, karena itu sudah menjadi tugas
dan tanggung jawabmu. Aku sendiri sangat salut sama yang namanya polisi tidur.
Kalau polisi lain kan tugasnya menangkap penjahat, pegang pistol, itukan keren
binggo abis, ya! Nah, kalau polisi tidur tugasnya itu tidak keren sama sekali.
Dia hanya terlentang di jalan, tidak kenal siang ataupun malam, bekerja 24 jam
non stop, tidak pulang-pulang walau anak istri menunggu di rumah. Udah kayak
bang Toyip pokoknya lah! Oh, aku curiga, jangan-jangan yang jadi polisi tidur
selama ini adalah bang Toyib. Makanya dia nggak pulang-pulang karena
menjalankan tugasnya sebagai polisi tidur. Kasian anak istriinya menunggu bang
Toyib di rumah. Tetap SEMANGKA (semangat kakak!), bang Toyib!
Walaupun aku belum pernah menjadi polisi tidur,
tetapi aku bisa merasakan penderitaan sebagai polisi tidur. Sudah bekerja
setiap hari tiada henti, hari libur tetap bekerja, belum lagi dicaci dan dimaki
oleh orang yang lewat.
Orang lewat :
Ih, apa sih? Ada polisi tidur segala disini. Kurang kerjaan banget deh ini
polisi.
Si orang lewat kemudian turun dari motornya.
Orang lewat :
Eh, bangun… bangun… Udah siang ini! Dari kemarin tidur terus. Ayo bangun!!!
Ngalangin jalan, tahu nggak, kalau tidur disini. Tidur tuh di hutan, biar
tidurnya nyenyak! Ih, bandel banget ini polisi. Dibilangin ngeyel!
Sebagai polisi tidur sejati, dia tetap diam dan
tidak bergerak sama sekali dan tetap menjalankan tugasnya sebagai polisi tidur
yaitu berbaring di jalan, dan tidak menggubris apa yang dikatakan orang lewat
tadi. Orang yang lewat tadi terus-menurus ngomel pada polisi tidur tiada
henti-hentinya. Beberapa saat kemudian ada mobil putih mirip ambulan berhenti
di sana. Oh, nampaknya itu memang mobil ambulan. Ada apa ini? Ada mobil ambulan
segala?!?!?!?!?! Kemudian beberapa orang perawat keluar dari mobil. Aww…
awwww…. ternyata perawat-perawat itu adalah petugas rumah sakit jiwa yang
mencari pasiennya yang kabur. Ya, ampyiunn!!! Ternyata orang lewat tadi itu
orang sakit jawa toh! Ya, jiwa maksudnya. Pantesan aja ada polisi tidur diajak
ngomong. Sakit jiwa itu orang. Ya, emang!!!
Sebelum pergi, seorang perawat berkata pada polisi
tidur.
perawat :
Maafin orang itu ya mas Polisi Tidur. Dia itu orang gila. Makanya tadi mas
Polisi Tidur diajakin ngobrol. Maklum lah, kan orang gila!!! Sama seperti saya
juga! Sekali lagi maaf ya mas!
Polisi tidur pun angkat bicara.
polisi tidur :
Iya mas, saya maaf kan. Kan orang gila, nggak papa kalau orang gila.
Ngomong-ngomong mas perawat gila juga ya?
perawat :
Iya, mas! Lha mas polisi tidur gila nggak?
polisi tidur :
Ooooo…, ya jelas iya dong. Saya juga gila. Kalau nggak gila ngapain juga saya
tiduran di jalan.
perawat :
Ooo… gitu ya! Ya udah mas, saya balik dulu ke rumah sakit jawa. Mas polisi
tidur mau ikut?
polisi tidur :
Kalau saya ikut sampeyan, siapa yang jadi polisi tidur disini? Lain kelues aja
saya kerumah sakit jawanya.
perawat :
Ya udah kalau gitu. Saya pergi dulu ya. Daaaaaaa….
polisi tidur :
Daaaaaaaaa….. juga!
Oww..oww..oww… Asik banget ngobrolnya ya mereka.
Pantesan aja! Ternyata orang gila semua…. Ya, ampyuunnnn… Orang yang lewat,
sakit jiwa! Polisi tidurnya, sakit jiwa juga! Bahkan perawat rumah sakit
jiwanya pun ikut sakit jiwa. Pusing sendiri kalau gini ceritanya. Sepertinya
yang masih waras cuma penulisnya aja deh? HAH? Yakin? Segera periksakan diri
Anda ke Dokter Jiwa, apabila diri Anda tidak yakin diri Anda masih waras atau
tidak. Mumpung lagi ada promo periksa gratis di Dokter jiwa yang sedang sakit
jiwa. Buruan, ya? Senin harga naik!!!
LHO???? Cerita macam apa ini? Nggak jelas banget
deh! Siapa sih yang nulis? Jangan-jangan???? Ah, sudah lah! Ada baiknya saya
sudahi kesampatan posting saya kelues ini. Semoga Anda tidak GILA apa lagi
GALAU, atau lebih parah lagi GILA GALAU. Kalau Anda sedang gila galau lebih
baik Anda tidur di hutan aja, biar sembuh. Atau malah makin gila? Ya udah, see
you next time. Selamat tidur di hutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar